Minggu, 10 Februari 2013

The Bang Bang Club


                                                                                  

            Film ini menceritakan kisah nyata yang berlatarbelakang peristiwa konflik di Afrika Selatan tahun 1990 sampai 1994 yang banyak menimbulkan korban berjatuhan dan menceritakan empat orang jurnalis foto  yang bertugas di daerah konflik tersebut. Ke empat jurnalis foto tersebut adalah Kevin Carter, Greg Marinovich, Joao Silva dan Ken Oosterbroek. Periode awal 1990an, dua kubu di Afrika Selatan saling membunuh satu sama lain. Hanya karena perbedaan pandangan politik mereka turun ke jalan, saling menyerang dengan senjata tajam.
            Sebagai jurnalis di daerah konflik bukanlah hal yang mudah, mereka harus siap menghadapi hal yang terburuk yang mungkin terjadi serta keselamatan yang tak terjamin. Greg salah satunya, ketika ia memasuki daerah salah satu suku malah ia di hakimi massa dan hampir tewas, untung nyawanya masih dapat terselamatkan karena mengetahui identitasnya sebagai jurnalis yang ingin mengetahui konflik dari sudut suku. Sedangkan Ken tidak beruntung ia tewas tertembak saat meliput perang berlangsung. Melihat hal-hal yang tidak manusiawi, keji dan buruk dalam peperangan serta tangisan kehilangan nyawa merupakan makanan sehari-hari mereka dalam bertugas sebagai jurnalis di daerah konflik.
Diantara mereka, yang paling berani adalah Greg. Ia berani terjun langsung secara dekat dengan medan perang. Greg yang melihat seseorang  yang sedang dikeroyok oleh sekelompok orang, berusaha melerai tetapi sayangnya apa yang dilakukan oleh Greg tidak dipedulikan oleh kelempok massa tersebut. Hingga akhirnya orang yang dikeroyok tadi di bakar hidup-hidup dan di bacok kepalanya. Greg begitu terpukul dengan apa yang dia lihat, namun pada akhirnya Greg tetap mengabadikan peristiwa tersebut dengan kameranya. Keberanian itu pula yang kemudian diganjar dengan Pulitzer Prize hadiah paling bergengsi untuk para jurnalis  untuk sebuah karya fotonya yang fenomenal. 3 tahun kemudian giliran Kevin Carter yang meraih penghargaan Pulitzer, dia memotret seorang anak perempuan kecil yang kurus kering akibat kelaparan, dia jongkok lemas ditanah dan seekor burung bangkai sudah mengintainya, seolah-olah berharap gadis itu meninggal dan menjadi makanannya. Walaupun foto tersebut memenangkan Pulitzer tapi menjadi perdebatan, karena publik menganggap Kevin hanya mementingkan foto yang dia potret bukan gadis tersebut. Fotonya yang luar biasa menyentuh itu, semua orang kemudian menanyakan nasib si anak perempuan dalam foto tersebut. St. Petersburgh Times di Florida bahkan menyebut kalau Carter tidak ada bedanya dengan burung bangkai itu. Dia hanya peduli pada frame dan sama sekali tidak peduli pada nasib si anak perempuan. Tudingan ini menambah daftar alasan untuk depresi pada sosok Kevin Carter selain berderet alasan lain yang sudah terekam dalam ingatannya. Kemudian juli 1994 Kevin menghabisi nyawanya sendiri . Catatan bunuh dirinya menjadi bukti kalau dia sama sekali tidak bisa bertahan lagi dari segala macam trauma yang melekat selama masa pengabdiannya sebagai fotografer, ditambah lagi dengan kepergian temannya Ken yang meninggal dalam tugas.

Nilai-nilai Jurnalistik
  • ·         Berani dalam mencari berita/foto di kondisi konflik, tanpa memikirkan resiko yang terjadi.
  • ·         Peka terhadap kejadian-kejadian yang menarik untuk dijadikan laporan berita.
  • ·         Semangat kerjanya dalam mencari berita/foto dalam daerah konflik.

Namun ada yang tidak patut ditiru sebagai jurnalis, dalam kisah mereka di film The Bang Bang Club, setelah siang hari mereka mencari berita, pada malam harinya dalam film tersebut digambarkan mereka berfoya-foya ke club malam. Kevin juga digambarkan menggunakan narkotika, walaupun dengan alasan untuk membuat berani ataupun melupakan kejadian-kejadian buruk, tetap hal itu tidak boleh dilakukan. Sebagai jurnalis kita harus menjadi contoh yang baik untuk masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca artikel ini ^_^ Silahkan memberi komentar dengan kata-kata yang sopan. Harap tidak memberi komentar dengan kata-kata kasar ^_^