Senin, 11 Februari 2013

Term


Kata
Adalah tanda lahir yang menunjukkan baik barang-barang (kenyataan) maupun pengertian-pengertian kita tentang barang-barang (kenyataan itu).

Term
Untuk mengerti arti kata tertentu, salah satu hal yang perlu kita perhatikan ialah tempat dan fungsi kata itu dalam suatu kalimat. Kata-kata yang dihubung-hubungkan menjadi kalimat-kalimat, sehingga membentuk sebuah arti.
 Term adalah bagian dari suatu kalimat yang berfungsi sebagai (S atau P). Dengan demikian, dalam suatu kalimat ada dua term. Misalnya dalam kalimat ‘Anita itu Pintar’ maka Anita (=subjek) dan pintar (=predikat) adalah term-termnya yang dihubungkan oleh kata ‘itu’ sebagai penghubung. Kata penghubung yaitu tanda yang menyatakan adanya penghubung antara S daan P, yang dalam bahsa Indonesia dapat dinyatakan dengan kata , seperti ‘ialah’, ‘yaitu’, ‘di’, ‘ke’ dan lain lain.

Luas Term
Untuk menjukkan luas term, maka dalam logika dipakai istilah istilah sebagai berikut:
·         Singular yaitu dengan tegas  menunjukkan satu individu atau barang tertentu. Misalnya : nama orang (anita, silvana, zahira, azmi…), kata dengan ‘ter’ atau ‘paling’ (wanita tercantik, pria paling tampan..), barang yang ditunjuk khusus seperti ‘laptop’ itu.
·         Partikular yaitu menunjukkan hanya sebagian dari seluruh luasnya (lebih dari satu, tetapi tidak semua bawahannya). Misalnya: sebagian monyet, kebanyakan orang, sekumpulan semut, tim voli kampus dan sebagainya.
·         Universal yaitu menunjukkan seluruh lingkungannya dan masing-masing bawahannnya, tak ada yang dikecualikan. Misalnya: tumbuhan adalah makhluk hidup, semut itu serangga, setiap insan.
·         Kata-kata Kolektif adalah kata-kata yang menunjukkan suatu kelompok/golongan/kumpulan, misalnya bangsa Indonesia, para penambang, kaum hawa, mahasiswa komunikasi.
Pentingnya kata-kata kolektif ini untuk pemikiran yang lurus ialah:
o   Apa yang dapat dikatakan tentang kelompok sebagian keseluruhan, belum tentu dapat dikatakan tentang masing-masing anggotanya.
o   Apa yang dikatakan masing-masing anggotanya belum tentu berlaku pula untuk keseluruhannya
o   Misalnya: ‘Remaja masjid Al-Faruq itu patut diacungi jempol’.  Mengatakan tentang keseluruhan, tetapi belum tentu semua remajanya masing-masing patut diacungi jempol pula. Mungkin juga ada yang malas, nakal dan sebagainya. Dalam pemikiran yang masih primitif hal ini tidak atau kurang diperhatikan ; kalau ada satu anggota kelompok tertentu yang berbuat salah, maka seluruh kelompok dipersalahkan. Karena kata-kata kolektif itu belum tentu menunjukkan keseluruhan dan masing-masing bawahannya, maka kata-kata kolektif itu termasuk partikular.

Pembagian kata-kata menurut artinya
·         Univokal (sama bentuknya, sama artinya) ialah kata yang dapat dikatakan tentang barang banyak dengan arti yang persis sama.
Misalnya: manusia, sisir, laptop.
·         Ekuivokal (sama bentuknya, lain artinya) ialah kata yang sama, tetapi artinya sama sekali berlainan.
Misalnya: buah (buah; penjumlahan, buah; tumbuhan), tahu (tahu; makanan, tahu; informasi), tangan kanan (tangan kanan; bagian tubuh, tangan kanan; asisten).
·         Analogis (sama bentuknya, sedangkan artinya ada kesamaan dan ada perbedaannya) ialah kata yang mempunyai arti yang tkidak sama persis (ada perbedaan), tetapi juga tidak sama sekali berlainan (ada kesamaan).
Misalnya: pahit (pahit; rasa mkanan dilidah, pahit; sakit hati), manis (manis; rasa makanan di lidah, manis; kata-kata manis), mata (mata; bagian tubuh, mata; mata hati).



Referensi :
Dr. W. Poespoprodjo, SH dan Drs. EK. T.Gilarso, Logika Ilmu Menalar, CV. Pustaka Grafika, Bandung:1999

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca artikel ini ^_^ Silahkan memberi komentar dengan kata-kata yang sopan. Harap tidak memberi komentar dengan kata-kata kasar ^_^